VPS (Virtual Private Server) adalah server pribadi yang keseluruhan resource nya hanya digunakan oleh satu pengguna saja dan tidak dipengaruhi oleh pengguna lain. Pengguna dapat mengelola secara penuh semua konfigurasi dan resource yang ada pada VPS dan melakukan apapun yang diinginkan. Teknologi yang digunakan VPS adalah virtualisasi hardware server fisik yang kemudian dibagi menjadi beberapa resource berbeda. Disebut virtual karena pembagian tersebut dilakukan dengan menggunakan software sehingga dalam satu server fisik bisa terdapat beberapa VPS yang dijalankan.
OpenVZ adalah virtualisasi pada tingkat OS atau sistem operasi yang berbasis container pada sistem operasi linux. Sistem ini merupakan modifikasi dari kernel linux sehingga membuat server fisik dapat menjalankan beberapa mesin virtual atau containers. OpenVZ hanya dapat melakukan virtualisasi untuk sistem operasi berbasis linux, namun sistem operasi ini dapat mencapai performa, skalabilitas dan densitas yang optimal karena terdapat satu kernel linux yang berjalan pada host.
Topologi
Masuk kedalam local harddisk dari proxmox → content → template.
Pilihlah salah satu sistem operasi yang diinginkan, disini mengunakan debian 10.
Akan muncul tampilan Task Viewer: Download.
Tunggulah hingga proses download selesai.
Pada content, akan terlihat file yang telah didownload sebelumnya.
Create container baru yang terdapat pada pojok atas sebelah kanan (Create CT).
Hilangkan notif tersebut yang muncul setiap melakukan login.
Lakukan remote terhadap server terlebih dahulu menggunakan putty.
Pindah ke folder PVE-manager menggunakan perintah :
root@vps:~#cd /usr/share/pve-manager/js/
Lakukan backup terlebih dahulu file pvemanagerlib.js dengan menggunakan perintah.
root@vps:/usr/share/pve-manager/js#cp pvemanagerlib.js pvemanagerlib.js.backup
Masuk kedalam file pvemanagerlib.js dan carilah kalimat if (data.status) dengan mengklik Ctrl+W, lalu enter.
Jika sudah menemukannya, gantilah data tersebut menjadi false.
Berikut tampilan setelah diganti.
Logout kembali dari server proxmox dan dapat dilihat bahwa notif yang muncul sudah tidak ada lagi.
Buatlah container baru dengan mengklik Create CT.
Pada pengaturan LXC Container, di menu tab General tentukan nama node, CT ID, Hostname dan Password, lalu Next.
Pada menu Template kalian akan diarahkan pada Storage : local dan Template masukan debian 10.
Pada menu Rood Disk ubahlah jenis storage nya kedalam opsi local-vm dengan kapasitas sebesar 16GB, lalu Next.
Selanjtnya tentukan jumlah Core CPU yang akan digunakan dalam container tersebut. Disini menggunakan 1 Core atau disesuaikan dalam spesifikasi hardware utama, lalu Next.
Aturlah jumlah kapasitas Memory yang akan diberikan untuk hardware virtual beserta besar memory Swap nya. Disini menggunakan memory 1024MB dan Swap 512MB.
Lakukan setting konfigurasi jaringan pada container debian. Disini IPV4 diisikan sesuai dengan IP Address dengan Subnetmask /24, kemudian isikan Gateway, lalu Next.
Pada menu DNS masukan Domain DNS dan DNS server yang digunakan.
Setelahnya pada menu Confirm akan muncul tampilan ringkasan yang telah dibuat sebelumnya, klik Finish untuk mengakhirinya.
Biarkan agar sistem proxmox melakukan generate pembuatan container hingga selesai dilakukan.
Berikut adalah tampilan container debian dengan CT ID : 101 dan memiliki hostname kelompok8 dalam web control panel.
Setelah VM Container telah tersedia, cobalah untuk menjalankan VM tersebut dengan mengklik kanan pada container kemudian klik Start.
Untuk mengakses dan meremote mesin server (container) layaknya kalian mengoperasikan seperti didepan layar monitor maka pilih menu Console. Web browser akan menjalankan mode terminal console debian.
Selanjutnya, login lah sebagai root dan masukan password yang telah dibuat sebelumnya.
Pada langkah ini kita sudah dapat mengakses dan mengontrol server secara langsung walaupun melalui interface web browser. Kemudian lakukan konfigurasi beberapa paket aplikasi agar server dapat bekerja sesuai kebutuhan. Pastikan container telah terkoneksi ke internet. Dan lakukan update repository.
Masukan peritah apt update pada terminal dan tunggulah hingga proses update repository selesai dilakukan.
Installah paket aplikasi web server apache2 dan ssh server.
Tambahkan user khusus untuk mengakses server container tersebut. Karena pada debian 10 default root tidak diizinkan untuk mengakses server secara langsung melalui layanan SSH. Oleh sebab itu, diperlukan untuk membuat user baru khusus SSH tersebut.
root@kelompok8:~# useradd kelompok8 -m -d /home/kelompok8
root@kelompok8:~#passwd kelompok8
Verifikasi
Untuk melakukan pengujian apakah virtual server yang telah dibuat pada proxmox dengan IP Address 172.18.0.80 telah berjalan dengan baik dan dapat terhubung ke jaringan? Kita harus memeriksa layanan web server dan SSH melalui komputer client. Silahkan masuk kedalam web browser dan ketikan alamat URL : http://172.18.0.80 lalu enter. Jika muncul halaman default page apache2 debian container berarti debian yang dibuat telah bekerja dengan baik.
Lakukan juga pengujian melalui remote SSH dengan menggunakan putty.
Masukan Username dan password yang telah dibuat untuk login.
User yang dibuat telah berhasil diremote.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar