Hai Semua! Perkenalkan Saya Myrna Indriani, siswi jurusan TKJ, disini saya akan membagikan materi mengenai proses instalasi debian 9.7 melalui virtual box. Sebelum saya memberikan langkah - langkahnya, saya akan terlebih dahulu memberikan definisi apa itu debian?
DEBIAN? Debian adalah sebuah sistem operasi Open Source yang merupakan turunan dari Linux,dan dikembangkan secara terbuka untuk programmer yang bersedia mengembangkan sistem operasi ini.Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux.
Remote Server? adalah server yang anda akses sebagai bagian dari proses client tanpa membuka koneksi terpisah, berbeda ataupun langsung. SQL server mengatur komunikasi antar server menggunakan RPC. SQL server yang client terkoneksi oleh client yang bersangkutan membuka koneksi lain keremote server dan mengajukan permintaan storage procedure ke remote server. Setiap hasil yang dikirim melalui server local, yang mana nantinya juga akan melewatkan hasilnya keaplikasi client yang memulainya.
Apa Saja Yang Diperlukan Dalam Proses Instalasi?
1. Komputer / Laptop
2. Virtual box (disini saya menggunakan virtual box 6.12)
3. File ISO Debian 9.5
4. Putty
5. Koneksi Internet
Ps: Perhatikan tanda 'RECTANGLE' pada gambar
Berikut langkah - lagkah penginstalan dan konfigurasinya:
# Installasi Debian 9.7
1. Pertama, bukalah aplikasi VirtualBox.
2. Klik New untuk membuat menginstall debian.
3. Lalu isilah nama dan operasi sistemnya, kemudian tentukan Machine Folder, saya menyimpannya pada Local Disk D dengan nama folder ujian28, kemudian next.
4. Pilih ukuran memori yang sesuai dengan RAM PC/laptop yang dimiliki, lalu next.
5. Untuk Create Virtual Machine pilih option Create a virtual hard disk now, kemudian klik Create.
6. Untuk tipe file hard disk pilih option VDI (Virtual Disk Image), kemudian Next.
7. Untuk Storage on physical hard disk pilih option Dynamicaly allocated, lalu next.
8. File location nya ubah menjadi file yang dibuat sebelumnya, dan untuk ukuran hard disk nya ubah menjadi 152GB, lalu Create.
9. Lakukan setting untuk virtual yang telah dibuat dengan klik settings.
11. Kemudian setting Network untuk virtual, dengan Adapter 1 menggunakan Bridged Adapter, kemudian jika setting telah selesai klik OK.
12. Klik Start untuk memuli installasi.
13. Masukan kembali ISO Debian 9.7 seperti pada saat melakukkan setting storage.
14. Karna akan menginstall dengan basis CLI, maka pilih option Install.
15. Pilih bahasa yang akan digunakan, disini saya akan memilih Bahasa Inggris.
16. Untuk teritorial negara pilih Other, lalu enter.
17. Pilih benua yang anda tempati, karna saya berada di Benua Asia, maka saya akan memilih option Asia.
18. Pilih negara yang anda tempati, saat ini saya berada di Indonesia maka saya akan memilih option Indonesia.
20. Pilih American English untuk peta kunci.
21. Masukan hostname sesuai yang kalian inginkan.
22. Untuk domain name di skip saja dan langsung Continue.
23. Buatlah password root dan disarankan membuat yang mudah untuk diingat.
24. Masukan kembali password untuk verifikasi.
25. Buatlah nama untuk user baru kalian sesuai dengan yang kalian inginkan.
26. Lalu buatlah nama untuk akun kalian, disarankan untuk menyamakan nya dengan nama user sebelumnya.
27. Buatlah password untuk user kalian.
28. Ulangi kembali password yang telah dibuat untuk verifikasi.
29. Pilih kota sesuai zona waktu kalian, karena saya berada didaerah jawa maka saya akan memilih option Western.
30. Pilih metode untuk membuat partisi, disini saya akan memilih Manual.
31. Pilih SCSI1, kemudian enter.
32. Karena kita akan membuat partisi dalam perangkat, maka pilih Yes.
33. Pilih Pri/log, lalu enter.
34. Pilih Create a new partition untuk membuat partisi baru.
35. Untuk partisi pertama saya akan membuat ukuran nya sebesar 50GB.
36. Untuk type patisi tersebut pilih Primary.
37. Untuk lokasinya, pilih Beginning.
39. Pilih Pri/log, kemudian enter.
64. Tunggu hingga proses installasi selesai.
40. Pilih Create a new partition untuk membuat pastisi baru yang kedua.
41. Untuk partisi kedua saya akan membuatnya sebesar 13,2GB.
42. Untuk type nya pilih Logical.
43. Untuk lokasinya, pilih Beginning.
44. Pada partition settings ubah fungsi penggunaannya dengan klik Use as.
45. Lalu ubah menjadi Swap area.
46. Setelah selesai pada partisi kedua, maka klik Done setting up the partition.
47. Klik Pri/log, lalu enter.
48. Pilih Create a new partition untuk membuat partisi terakhir.
49. Untuk size nya kita gunakan sisanya dan langsung Continue.
50. Untuk type nya pilih Primary.
51. Klik Mount point untuk mengubahnya.
52. Lalu pilih Enter manually.
53. Ubah mount point tersebut dari /home menjadi /data.
54. Lalu ubah label nya dengan cara klik pada bagian label.
Kemudian ubah label nya, jika saya menjadi ujian28.
55. Setelah selesai membuat partisi terakhir, klik Done setting up the partition.
56. Lalu pilih Finish partitioning and write changes to disk setelah membuat seluruh partisinya.
57. Untuk pertanyaan apakah kalian akan menulis perubahan ke disk? maka pilih option Yes.
58. Untuk Scan another CD or DVD, pilih No.
59. Untuk Use a network mirror, pilih No.
60. Pilih No kembali untuk pertanyaan Participate in the package usage survey.
61. Pilihlah software untuk installasi, disini saya memilih Standard system utilities, untuk memilih atau menghapus pilihan gunakan tombol spasi.
62. Untuk pertanyaan Install the GRUB boot loader to the master boot record? pilih Yes.
63. Pilih Harddisk untuk perangkat installasi.
65. Setelah penginstallan berhasil, klik Continue.
66. Silahkan login debian menggunakan username dan password yang telah dibuat sebelumnya.
67. Ketikan perintah ip a untuk melihat IP Address yang didapat.
68. Masukan perintah nano /etc/network interfaces untuk melakukan setting pada interface.
69. Ubahlah inet nya menjadi static, lalu masukan IP Address, netmask, gateway dan dns-nameservers, kemudian untuk menyimpannya klik Ctrl+X, Yes, lalu enter.
70. Lalu restart lah debian kalian dengan memasukan perintah reboot.
71. Login kembali kedalam debian yang sudah dibuat, lalu lakukan tes jaringan dengan memasukan perintah ping google.com.
9. Jika sudah seperti gambar dibawah, maka DVD telah berhasil dimasukan.
# Konfigurasi Remote Server
1. lakukan cloning pada debian yang telah dibuat sebelumnya dengan cara klik kanan pada debian tersebut, lalu pilih Clone.
2. Masukan nama, folder dan pada MAC Address policy pilih option Included all network adapter MAC Address.
3. Untuk tipe clone, pilih Full clone.
4. Tunggulah hingga proses cloning selesai.
5. Setelah proses cloning selesai, klik start untuk memulai nya.
6. Lalu login pada debian clone tersebut.
7. Masukan perintah apt install-net tools untuk menginstall net-tools, lalu masukan DVD Binary Linux Debian 9.7.
8. klik menu Devices pada bagian atas, pilih Optical Drives, lalu masukan file ISO Debian 9.7 yang kalian miliki, kemudian enter.
10. Ketikan perintah adduser untuk mengubah host pada mesin, lalu masukan password, dan ulangi kembali password yang telah dimasukan. Pada pertanyaan Is the information correct? maka kalian bisa mengetikan huruf y yang berarti yes.
24. Untuk memeriksa status SSH masukan perintah systemctl status ssh, jika sudah Active (running) klik tombol q pada keyboard untuk keluar.
11. Kemudian restart debian kalian dengan memasukan perintah reboot.
12. Lepaslah DVD yang telah dipasang sebelumnya, dengan cara klik menu Device, pilih Optical Drives, lalu pilih Remove disk from virtual drive.
13. Saat muncul permintaan persetujuan, klik Force Unmount untuk meyetujui pelepasan DVD nya.
14. Lalu reset mesin dengan cara klik menu Machine, kemudian pilih Reset.
15. Jika sudah, login kembali dengan menggunakan hostname dan password yang telah dibuat sebelumnya.
16. Install SSH dengan memasukan perintah apt install ssh, pada pertanyaan Do you want to continue? ketikan huruf y yang berarti yes.
17. Tunggulah hingga proses installasi selesai.
18. Masuklah ke aplikasi putty untuk melakukan remote dengan menggunakan IP Address pada debian sebelumnya, Port 22, dan pada Connection type nya pilih SSH, kemudian Open.
19. Login dengan menggunakan username dan password seperti pada debian.
20. Masukan perintah nano /etc/ssh/sshd_config untuk mengedit file sshd_config.
21. Hapuslah simbol # pada bagian port, lalu ubah port menjadi 2021.
22. Scroll kebawah dalam file sshd_config, lalu pada bagian PermitLogin ubah menjadi PermitLogin Yes. Jika sudah klik Ctrl+X, Yes, lalu enter.
23. Kemudian ketikan perintah /etc/init.d/ssh restart untuk melakukan restart SSH.
25. Buka kembali aplikasi putty, lalu masuk menggunakan IP Address sebelumnya tetapi dengan menggunakan port 2021.
26. Login kembali seperti sebelumnya.
27. Lalu coba untuk melakukan verifikasi melalui cmd dengan cara klik windows+R, lalu masukan perintah ssh username@IPAddress -p 2021. Pada petanyaan Are you sure you want to continue connecting? ketikan yes.
Itu saja materi kali ini, semoga materi ini dapat berguna bagi kita semua :)



































































































Tidak ada komentar:
Posting Komentar