Selasa, 01 September 2020

Konfigurasi Remote Server

 


Hai semua! Perkenalkan saya Myrna Indriani, saya seorang siswi jurusan TKJ di SMKN 1 KOTA BEKASI, pada blog kali ini kita akan mempelajari materi mengenai "Konfigurasi Remote Server" dengan menggunakan Server Linux Debian 9.5, Selamat datang dan selamat membaca!

Remote Server adalah server yang anda akses sebagai bagian dari proses client tanpa membuka koneksi terpisah, berbeda ataupun langsung. SQL server mengatur komunikasi antar server menggunakan RPC. SQL server yang client terkoneksi oleh client yang bersangkutan membuka koneksi lain keremote server dan mengajukan permintaan storage procedure ke remote server. Setiap hasil yang dikirim melalui server local, yang mana nantinya juga akan melewatkan hasilnya keaplikasi client yang memulainya.

Alat dan aplikasi yang dibutuhkan:
1. Aplikasi Putty
2. Linux Debian 9.5 yang telah terinstall, jika belum, silahkan kunjungi materi sebelumnya yaitu "installasi debian"
3. Pastikan terhubung kejaringan internet

Ps : Perhatikan tanda "RED RECTANGLE" pada gambar 

Berikut langkah-langkah nya:

1. Topologi jaringan

2. Buka terlebih dahulu aplikasi Virtual Box.


3. Klik "start" pada Linux Debian 9.5 yang telah terinstall.


4. Lakukan "Clone" pada Debian yang telah di install, dengan cara klik kanan pada debian yang telah di install kemudian pilih "clone".


5. Berikan nama pada mesin yang akan kalian Clone.


6. Pada Clone Type, silahkan pilih "Full Clone".


7. Tunggulah proses Clone hingga selesai.


8. Jika sudah selesai, maka akun clone secara otomatis akan terlihat pada beranda Debian.


9. Sebelum memulai, terlebih dahulu kita menuju setting dan melihat apakah terdapat perubahan setelah melakukan proses clone.


10. Pada bagian Network, Adapter 1 nya adalah "Bridge Adapter".


11. Lalu pada Adapter 2 adalah "Host-only Adapter".


12. Setelah melakukan pemeriksaan, klik "start" pada debian yang sudah di Clone untuk memulai nya.


13. Login terlebih dahulu dengan mengetikkan username, password, su dan masukkan password kembali.


14. Ketikkan perintah apt install net-tools agar bisa melakukan ifconfig, lalu pada tanda rectangle merah paling bawah, menandakan bahwa kita diperintahkan untuk memasukkan DVD Binary Linux Debian 9.5.


15. Cara memasukkan nya yaitu klik menu "Devices" lalu klik "Optical Drives" dan pilih File ISO debian 9.5 yang kalian miliki.


16. Jika sudah memasukkan file ISO, klik "enter"dan jika terdapat tulisan seperti pada gambar berarti DVD sudah berhasil dimasukkan.


17. Ketikkan perintah ifconfig untuk melihat settingan IP Address pada server.



18. Ketikkan perintah nano /etc/hosts untuk merunbah host pada mesin.


19. Ubahlah host sesuai yang kalian inginkan, Saya menamainya dengan server28 karena menyamakan dengan nomer absen saya.


20. Jika sudah mengganti host,klik Ctrl+C, kemudian klik Y lalu enter.
21. Setelah itu, ubahlah hostname dengan mengetikkan perintah nano /etc/hostname


22. Ubahlah hostname sesuai yang kalian inginkan.


23. Jika sudah mengganti hostname,klik Ctrl+C, kemudian klik lalu enter.
24. Kemudian Reboot mesin dengan menggunakan perintah reboot.


25. Setelah melakukan Reboot, maka tampilan nya akan menjadi sepertipada gambar.




26. Kemudian lepaslah DVD yang telah dipasang sebelumnya, dengan cara klik "Devices" lalu klik "Optical Drives" kemudian klik "Remove disk from virtual drive".


27. Jika telah muncul permintaan persetujuan, pilih "Force Unmount" untuk melepas DVD.


28. Jangan lupa untuk melakukan Reset pada mesin, dengan cara klik "Mechine" lalu pilih "Reset".


29. Lalu akan muncul sebuah persetujuan kembali apakah Anda yakin akan melakukan reset mesin atau tidak, kita klik "Reset" untuk melakukan nya.


30. Kemudian lakukan Login. Tampilan nya terlihat seperti biasa, yang berbeda hanyalah hostname karna kita telah merubah nya tadi.


31. Untuk melakukan remote dengan aplikasi putty dapat dilakukan dengan mengisi hostname atau IP Address pada server.


# TELNET#

1. Masukan perintah apt-cache search telnetd untuk melihat apakah paket telnet telah tersedia atau belum.


2. Lakukan setting paket dengan menggunakan perintah nano /etc/apt/sources.list


3. Jika paket tersebut tidak ada dalam DVD Debian, kalian boleh menggunakan repository local untuk manambahkan paket tersebut. Letak file tersebut ada pada folder /etc/apt/sources.list. Buka pada link dibawah ini, kemudian tambahkan pada baris terakhir : https://www.linuxsec.org/2019/01/repo-lokal-debian-stretch.html

deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ stretch main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ stretch-updates main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian-security/ stretch/updates main contrib non-free 




4. Lakukan update paket terlebih dahulu dengan memasukan perintah apt-get update



5. Masukan perintah apt install telnetd untuk menginstall telnet server lalu klik y pada pertanyaan Do you want to continue?

- Kemudian masukan File ISO seperti perintah no.15

6. Periksa lah paket yang telah di install dengan mengetikkan perintah dpkg -l telnetd


7. Buka aplikasi Putty kembali, lalu masukan IP Address atau Hostname. Ubahlah port menjadi "23" dan Connection type menjadi "telnet", kemudia klik "Open".


- Tampilan nya akan seperti pada gambar dibawah


8. Lakukan uji coba dengan membuka Windows+R, lalu ketik cmd kemudian ok.


9. Ketikan perintah telnet IP Server



- Jika berhasil, maka tampilan nya akan seperti gambar dibawah.


// TROUBLE (tidak dapat memasuki telnet) //

a) Tidak dapat masuk telnet seperti pada gambar


b) Bukalah "Windows Features on or off"


c) Lalu aktifkan "Telnet Client" dengan mencentang nya.


d) Kemudian masukan kembali perintah "telnet IP Server"


# SSH ROOT AKSES SERVER#

1. File aplikasi yang dibutuhkan adalah apt-get install openssh-server



2. Buka aplikasi Putty kemudian masukan IP Server dengan menggunakan port 22 dan dengan Connction type SSH.


3. Lakukan login terlebih dahulu.


4. Masukan perintah nano /etc/ssh/sshd_config untuk mengedit file sshd_config.


5. Hilangkan tanda tagar (#) pada port 22.


6. Gulir kebawah, kemudian tambahkan kalimat PermitRootLogin yes.


7. Lakukan restart SSH dengan menggunakan perintah nano /etc/init.d/ssh restart


8. Ketikan perintah systemctl status ssh untuk memeriksa status SSH.

- Untuk kembali ke server atau keluar dari pemeriksaan status SSH (menghilangkan tulisan Lines 1-13/13 (END) ), kalian bisa mengetikan /13 lalu klik huruf A kemudian klik huruf Q secara bergantian.


9. Periksa juga aplikasi ssh yang telah di Install dengan mengetikan perintah dpkg -l openssh-server


10. Lakukan remote dari client windows dengan aplikasi putty. Masukan IP Address server lalu login dengan user "root".


11. Masukan perintah apt install net-tools untuk mengecek port terlebih dahulu.


12. lakukan pengecekan port yang telah digunakan dengan perintah netstat -tanp \ grep 22



# SSH DENGAN MENGGUNAKAN NO ABSEN #

1. Masukan perintah nano /etc/ssh/sshd_config untuk melakukan edit file sshd_config, port default pada SSH nya adalah 22, kemudian tambahkan port 28 (no absen).


2. Setelah itu lakukan reboot pada mesin.


3. Buka aplikasi Putty lalu masukan IP Address dengan port yang diganti menjadi no absen dan Connection type nya adalah SSH.


- Jika berhasil, maka hasilny akan seperti pada gambar.


4. Lalu kita akan mencoba melakukan verifikasi melalui cmd dengan perintah
ssh -l username IP Address ( ssh -l myrna 192.168.43.200).





~SEMOGA DAPAT MEMBANTU~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar